ads by adsensecamp

Minggu, Oktober 28, 2007

Multi Tier Architecture

Mungkin beberapa dari kita masih belum banyak memahami istilah “ Multi Tier “, tapi sebenarnya apakah kita belum pernah menggunakan aplikasi yang berbasiskan arsitektur Multi Tier ?. Untuk menjawab hal tersebut, pada tulisan ini akan dijelaskan sepintas permasalahan dari istilah Multi Tier. Wah …. Menarik nih..

Dalam membuat aplikasi tentunya kita ingin agar aplikasi yang kita buat lebih mudah untuk dirawat serta lebih mudah untuk dikembangkan lebih lanjut. Mudah dirawat karena masing-masing bagian atau komponen aplikasi bisa dipisahkan untuk diperbaiki tanpa banyak mengganggu aplikasi induk. Hmm…. Rasanya menjanjikan nih…

Mudah dikembangkan karena setiap bagian komponennya dapat ditambahkan komponen baru dengan hanya menambahkan atau memahami media komunikasi antara komponen tersebut.Wow…….

Untuk membuat aplikasi semacam itu kita bisa memisah aplikasi yang kita buat dalam beberapa lapisan seperti :

• Data Tier

• Logic Tier

• Presentation Tier

Tujuan pemisahan kedalam lapisan-lapisan tersebut adalah agar apabila suatu saat nanti terdapat perubahan pada aplikasi yang kita bangun, kita tidak perlu membongkar kesulurahan dari aplikasi tersebut. Cukup kita rubah lapisan (layer) yang diperlukan saja.
Jika terdapat perubahan pada tampilan user interface maka kita hanya cukup merubah pada lapisan presentation layer, kita tidak perlu membuka apalagi merubah lapisan lainnya

Aplikasi server selalu menyimpan data pada mesin ke-tiga, dikenal dengan server database. Ini juga disebut arsitektur 3-lapis dimana arsitektur Client/Server yang utama adalah dua-lapis (two-layers). Umumnya arsitektur n-Tier atau arsitektur multi-Tier dapat menerapkan beberapa kegiatan yang berbeda, termasuk hubungan transitif antara aplikasi server yang menrapkan fungsi berbeda dari bisnis logis, setiap fungsi bisa saja memanfaatkan atau tidak terhadap sistem database berbeda.

Pada proses komputerisasi, three-Tier adalah arsitektur client-server dimana user interface, logika proses fungsional (aturan bisnis) da penyimpanan data serta akses data dikembangkan dan pelihara sebagai modul yang berdiri sendiri, sering kali dalam flatform yang berbeda. Istilah three-Tier atau three-layer, sebagaimana konsep arsitektur multi-Tier, terkesan dikembangkan oleh aplikasi lunak rasional atau microsoft.

Model three-Tier cenderung menjadi arsitektur aplikasi lunak dan inti dari desain aplikasi lunak. Terpisah dari kelebihan umum dari aplikasi lunak modular yang didefenisikan sebagai interface, arsitektur three-Tier memiliki kecenderungan bentuk three-Tier ini ditingkatkan atau diganti secara mandiri sebagai tuntutan dari perubahan teknologi. Sebagai contoh, peningkatan sistem operasi desktop dari microsoft windows ke unix merupakan dampak dari kode interface pengguna.

Seiring dengan hal tersebut, interface pengguna menjalankan PC desktop atau workstation dan penggunaan GUI, logika proses fungsionalnya terdiri dari satu atau lebih modul yang berbeda yang berjalan diatas server workstation atau aplikasi server, dan sebuah RDMS pada server database atau mainframe memiliki penyimpanan data yang logic. Lapisan antara dapat juga berbentuk memulti lapiskan dirinya sendiri (dalam kasus ini keseluruhan arsitektur dikenal dengan arsitektur n-Tier).

Dalam eksplorasi aplikasi lunak, arsitektur multi-Tier digunakan untuk menjabarkan sesuatu dimana derajat pemisahan yang dimilki oleh satu atau lebih agent aplikasi lunak antara komponen diskrit dalam upaya untuk mefasilitasi pemprosesan di beberapa hal. Sebagai contoh hal ini digunakan pada perangkat tengah untuk pelayanan permintaan data yang lebih efisien atara pengguna dengan database. Ini juga dapat disandarkan sebagai arsitektur n-Tier. Istilah yang paling bayak digunakan adalah arsitektur three-Tier.

Semoga Manfaat

1 komentar:

klipoo mengatakan...

sql gimana yah,yang two tier aja masih blepetan